Kamis, 31 Januari 2013

Dash (Part 3)

Aku mulai sadar, tak ada lagi yang bisa kulakukan kecuali terus bertarung. Aku berjalan menuju tubuh Hassel yang sudah tak berkepala. Aku merogoh semua saku pada pakaian yang melekat di tubuhnya. Lalau aku menemukan sesuatu. Aku mengambil benda itu, sebuah Tablet PC kecil transparan yang ada di saku bajunya, entah apa, tapi hanya itu yang ada di sakunya selain amunisi dan korek api. Aku memutuskan untuk mengambil ketiga jenis barang itu dan melanjutkan berlari.

Tiba-tiba, sesuatu mengagetkanku. Aku mendapat sebuah kejutan di otakku, dan aku dapat melihat beberapa gambaran, mungkin masa laluku. Seorang gadis berambut pirang membawa sebuah pisau, suatu arena bermain, rumah kecil bercat merah biru, dan sebuah jaket kulit. Pikiranku seakan berteriak. Aku terjatuh berlutut, dan entah kenapa aku mengeluarkan air mata. Bukan karena kesedihan atau apa. Aku tak mampu melihat jelas, aku merangkak di sepanjang jalan selama 5 menit, lalu kemudian mataku kembali jernih dan aku mulai mampu berjalan kembali. Aku tak tahu apa yang baru saja terjadi, kenapa aku mengeluarkan air mata, tetapi aku sudah melupakannya saat aku menemukan sebuah ruangan kecil.

Aku memasuki ruangan itu, dan melihat sebuah Tablet PC di balik sebuah kotak kaca tahan peluru. Hestia, pikirku. Aku berusaha menyalakan tablet itu, dan ketika berhasil, video seorang gadis muncul di hadapanku.

"Selamat datang, Fighter! Seperti yang sudah kalian tahu, aku adalah Hestia. Dewi rumah dan kehangatan. Di pos ini, ruangan ini, aku menyimpan beberapa supplies. Kau bisa mengambilnya, jika kau beruntung. Sebab, beberapa musuhmu mungkin telah masuk ke ruangan ini dan mengambil semua supplies yang ada." Hestia menyudahi videonya.

Aku mencari ke berbagai sudut ruangan, namun tak menemukan apa-apa. Aku terlambat, batinku. Aku hampir putus asa, ketika aku melihat sebuah lubang di salah satu sisi tembok. Aku berusaha menjebolnya dengan pistolku, sangat tebal memang, tetapi aku berhasil. Aku mengambil beberapa HInjection (Health Injection), amunisi extra, dan sebuah Tablet PC yang tersambung dengan kabel. Aku berhasil menyalakannya dan Tablet itu memintaku untuk memasukkan kodeku, kode yang ada di lenganku. Ketika aku sudah memasukannya, Tablet itu menampilkan pemberitahuan yang bertuliskan "Credit Extra Anda Sudah Terkirim ke Akun Anda" dan Tablet PC itu mengeluarkan suara letupan kecil. Aku tersentak sesaat setelah mendengar letupan tersebut. Asap hitam muncul dari kabel Tablet PC itu. Mungkin memang harusnya seperti itu. Aku tak mempunyai kewajiban untuk memperbaiki apapun bukan? Aku ditugaskan untuk bertarung, jadi aku keluar ruangan itu dan berjalan lagi menelusuri koridor.

Aku hampir mencapai ujung koridor, ketika aku mendengar letusan senjata. Aku terkejut dan takut, tapi rasa penasaranku mengalahkan semua itu. Aku mengintip dari balik tembok dan melihat seorang lelaki dan perempuan yang sedang menodongkan senjatanya ke arah satu sama lain. Gadis itu terluka, tampaknya. Namun tiba-tiba, lelaki itu menurunkan senjatanya dan berjalan pergi. Sesaat setelah ia meninggalkan gadis itu, aku melihat sesuatu yang sebelumnya terhalang. Lengan kiri gadis itu putus. Aku berlari ke arahnya dan berdoa semoga ia tak menembakku atau menikamku. Aku tampaknya mengenali gadis itu. Batinku menjerit, pikiranku menyerukan berbagai hal yang terdengar tidak asing. "Helena, Helena, HELENA!" aku berteriak dalam hati. Gadis itu adalah Helena, seseorang dari masa laluku. Ia adalah seorang Fighter juga, yang awalnya bekerja di perusahaan yang sama denganku, di perusahaan milik Chief. Aku berteriak memanggilnya. Ia tampaknya sangat pucat. Melihat keadaannya yang sudah tak bertangan kiri, mungkin dia sudah kekurangan banyak darah. Aku berlari ke tengah ruangan yang berbentuk lingkaran itu. Dia hampir terjatuh, namun aku berhasil menangkapnya. Aku membawanya ke sudut ruangan, dan berusaha mengobatinya sebisaku. Memberi HInjection, memberinya bandage, semua tak berguna. Ia tetap kehilangan banyak darah. Aku menatap matanya yang kelabu, dan dia mulai sadar bahwa aku adalah Dash, seseorang yang dikenalnya.

"Dash, apa ini benar-benar kau?" tanyanya

"Ya, Helena, ini aku." Jawabku

"Tapi, mereka bilang kau sudah mati. Bagaimana mungkin kau bisa kembali setelah insiden itu?" Tanyanya lagi

"Aku hanya lupa ingatan, sepertinya. Aku tak bisa ingat apapun. Tapi tunggu, bukankah satu perusahaan hanya mengirim satu Fighter?" Tanyaku meminta penjelasan.

"Maksudmu?" Helena menelengkan kepala, tidak mengerti

"Bukankah kita berada di satu perusahaan yang sama? Bukankah kita sama-sama anak buah Chief?" Tanyaku memperjelas pertanyaanku sebelumnya

"Tidak lagi, Dash. Sejak... sejak... sudahlah, itu tidak penting. Yang penting adalah, kau harus selamat. Semua pertarungan ini, semua ini adalah jalan satu-satunya untuk mengembalikan memorimu. Dan setelah kau ingat semuanya, kau pasti akan mengetahui apa yang tidak kau ketahui sekarang. Aku semakin lemah, Dash" Suaranya mulai menghilang

"Tunggu, bagaimana caranya aku mampu mendapatkan memoriku lagi?" Tanyaku

"Lakukan apa yang biasa kau lakukan, bunuh semua lawanmu. Tapi hati-hatilah pada satu orang, Rio. Dia adalah orang paling berbahaya di pertarungan ini. Kau membutuhkan ini..." Ia menyodorkan tiga selongsong amunisi. "Ini adalah Exploitator. Peluru-peluru ini mampu meledakkan musuhmu, dengan kecepatan tinggi. Peluru yang ada di pistolmu itu, mereka adalah Exploitator generasi pertama. Masih sangat lemah. Yang aku berikan ini adalah Exploitator generasi keempat. Kau akan membutuhkannya. Tapi..." Helena berhenti.

"Tapi apa?" tanyaku

"Tapi kau harus berhati-hati. Peluru ini memiliki daya ledak yang hebat, tapi terkadang peluru ini meledak sebelum mengenai sasaran. Dan juga, Rio sangat cepat. Ia mampu menembak dan mengisi peluru secara bersamaan. Kecepatannya di luar batas kemampuan manusia biasa. Kau harus ekstra hati-hati saat berhadapan dengannya" Helena memberi informasi

"Baiklah" jawabku singkat

"Dash, kau harus tinggalkan aku. Jika kau membawaku, jejak darahku akan membuatmu mudah terlacak. Tinggalkan aku sekarang" pintanya

"Tidak, tidak Helena. Aku baru saja membunuh kawan lamaku, Hassel, yang namanya baru kuingat beberapa saat yang lalu. Aku tak ingin lagi kehilangan seseorang dari masa laluku" ucapku

"Tidak, kau harus pergi sendiri. Kau harus!" bentaknya

"TIDAK!" aku membentak balik.

Tiba-tiba, BLAM!! Helena mengarahkan pistolnya ke kepalanya sendiri. Ia membunuh dirinya sendiri. Ia tak ingin membebaniku. Aku sadar bahwa dia benar, aku harus pergi sendiri. Aku tak boleh terus merenung di sini. Aku harus mengakhiri permainan gila ini. Aku sudah kehilangan dua orang dari masa laluku dalam waktu yang berdekatan. Aku tak boleh lemah, aku memang sudah lupa, apa status Helena terhadapku di masa lalu, tapi aku berjanji akan menyelesaikan pertarungan ini dan membunuh semua lawanku, aku berjanji.

(to be continued)

Rabu, 30 Januari 2013

Far Cry 3 sampe ke Jawa

Apa sih maksud dari title post ini? Far Cry 3 sampe ke Jawa? sebenernya kejadian ini terjadi kemaren. Seperti biasa, kalo hari Selasa itu gue males ikut PM Ekonomi, karena kelas gue, X.6, digabung sama X.7 gara-gara guru Ekonomi gue lagi sakit. Nah, awalnya si Ujang alias Reinaldi Dwi Baskoro mintain gue tolong sesuatu. Nah, sekalian deh tuh gue ke kantin. Nah di kantin, gue ketemu sama Bro gue, Aldo, dan gue curhat kalo virus Trojan yang ada di laptop gue tuh gabisa diapus. Pas selesai curhatnya, gue bilang ke dia "Do, gue duluan yak!" dan jalan ke meja terdekat. Nah (lagi), gue liat temen gue si Agung di meja rada pojok, yaudah gue kesono. Eh ternyata, disitu ada laptopnya si Aldo. Gue buka deh tuh, trus gue mainin. Pas si Aldo balik, dia ngasih tau gue kalo dia abis main Far Cry 3, nah gue coba deh tuh. Ternyata seru banget! Game-nya model-model FPS, trus kita disitu harus survive, dan kita bisa bikin weapon pack atau semacemnya. Mirip Minecraft! Kalo kata Aldo sih, game itu latarnya di Sumatra, soalnya ada Tapir, dan si Aldo pernah ngebunuh Sumatran Tiger. Okelah, lanjut. Gue mainin laptopnya Aldo itu pake keyboard yang lentur itu, yang bisa ditekuk-tekuk. Pas gue lagi main, tiba-tiba temennya Aldo, cewek, dateng. Nah pas dia naroh tas, gue baru inget kalo tas gue ada di Mabes Cycom. Gaenaklah ninggalin tas disitu, jadinya ya gue lari (gue bisa lari kok...) ngambil tas gue. Di pertengahan gue lagi main, itu temennya Aldo bilang "Do, kok keyboardnya lucu sih do, lentur-lentur gitu...", sebenernya gapapa sih dia megang-megang keyboardnya, soalnya gak mencet tombolnya, tapi tiba-tiba si Aldo dateng dan malah ikut mencet-mencet. DIA NGERECOKIN GUE MAIN!! Namun, pas dia lagi mencet-mencet keyboard, laptopnya mati. Ternyata baterenya abis. Yaudah deh gue udahan main Far Cry-nya...

Waktu berlalu, si Aldo lagi ngobrol sama temennya itu. Yang entah kenapa ujung-ujungnya ngomongin "Cetar Membahana". Terjadilah percakapan:

Aldo : "Eh, padahal Bahana kan artinya suara..."
Gue : "Lah? Iya apa?"
Aldo : "Iya, bahasa cina gitu sih kayaknya. Makanya kalo gue ke rumah temen gue yang cina, gue suka nggedein volume tivinya, dan gue selalu ngakak pas liat tulisannya muncul, 'Bahana samadengan sekian'... wkwkwkwkwkwk"
Temennya Aldo : "Berarti kalo bahasa jawa, tulisannya Suoro yak?"
Bertiga : *ketawa*

Lalu gue lupa gimana, tiba-tiba jadi ngehayal kalo game racing itu pake bahasa jawa...

Aldo : "Bayangin deh kalo game racing pake bahasa jawa, ntar misalnya ada NPC yang ngomong 'wih, banter tenan iku mobil', wkwkwkwkwk"
Temennya Aldo : "Iya, trus ntar kalo ada polisi ngomongnya gimana ya?"
Aldo : "Gini, 'Wei, ojo banter-banter wei! Akeh 'cah cilik!'. wkwkwkwkwk"
Temennya Aldo : "Nah, iya, kalo pas mau mulai balapan juga. Ntar ngomongnya 'Siji, loro, telu'... bahasa jawanya 'Jalan' tuh apa ya?
Gue : "Oh jalan? Jalan tuh 'Mlaku'..."
Bertiga : *ketawa lagi*

Pokoknya gitulah, jadi ngomongin segala Need For Speed : Jogja Heat lah, GTA pake bahasa Jawa lah, pokoknya absurd deh! Nih ya, kalo gue sama Aldo udah ketemu, pasti semua hal yang kita lakuin bakal absurd pake banget! Wkwkwkwk, trus si Aldo juga nyetel lagu pake hape, trus dia nyolokin Headphone, tapi itu Headphone suaranya kenceng banget. Kalo itu Headphone gak dipake, suaranya bakal kedengeran sampe keluar-luar, udah kayak speaker -_- wkwkwkwkwk... pokoknya serba gila deh. Trus juga, si Aldo gak nyadar kalo keyboard elastisnya gue masukin ke tas gue, dan baru gue ingetin pas nyampe parkiran. Satu lagi, kan di depan kelas Sosiologi ada daun-daun bekas pohon ditebangin, nah disitu si Aldo malah lebih gila lagi, tiduran -_-... dikira Haystack yang ada di Assassin's Creed kali -_- nah pas dia bangun, gue liat kunci motornya dia jatoh. Gue sering banget ngambil barang-barang, duit, dan milikan lainnya si Aldo, jadi ya itu kunci motor gue ambil dan baru gue kasih pas di depan masjid. Kemaren tuh hari gila deh...

Udahlah segini aja entry kali ini, mohon maaf kalo kalimat yang gue ketik diatas susah dimengerti, itu semua terjadi karena tangan gue bekerja tanpa koordinasi otak (boong). Dan buat kalian yang udah baca Long-Short Story gue, "Dash", tenang aja, bentar lagi gue bakal nulis Part 3-nya kok! Okedeh, See ya~

Senin, 28 Januari 2013

Dash (Part 2)

Agh! Aku terbangun di sebuah ruangan. Sepertinya sebuah gedung perkantoran atau apalah. Di hadapanku terdapat sebuah Tablet PC, yang dilapisi oleh kaca tahan peluru. Ketika aku sudah sadar sepenuhnya, muncul sebuah video (streaming mungkin?) yang menampilkan sesosok orang berpakaian gelap, dan menggunakan sebuah tudung yang membuat wajahnya tertutup.

"Selamat datang, Fighter!" sapanya

"Dimana aku?!" tanyaku, berharap ini sebuah video call, komunikasi dua arah

"Aku adalah Hestia, aku adalah dewi rumah dan kehangatan. Kalian berada di sebuah gedung di daerah yang tidak terpencil. Aku tak bisa memberi perinciannya, tetapi kalian bisa keluar hanya jika kalian telah mengalahkan satu sama lain. Aku bisa ditemukan di beberapa ruangan di area ini, dan di tempat itulah kalian akan mendapatkan Regenerator, Amunisi, dan beberapa senjata tambahan lainnya. Tidak ada peraturan tentang senjata di sini. Kalian boleh menggunakan bahan peledak, maupun senjata laser. Kalian diperbolehkan membunuh, membantai, menyiksa, dan membuat musuh pingsan sementara. Tapi, membuat musuh pingsan tidak termasuk dalam Point kalian. Jadi, usahakan kalian membunuh mereka. Semakin tepat sasaran, semakin banyak uang yang kalian dapat. Selamat bertarung, Fighters! Satu tips untuk kalian, survive..." pesan video itu berakhir.

"Tunggu, aku lupa ingatan! Aku tak tahu apa yang harus dilakukan!" bentakku ke layar Tablet PC tersebut

Terlambat, Tablet PC itu sudah menyelesaikan tugasnya. Pintu di belakangku terbuka. Sepertinya aku harus keluar, dan bertarung. Aku harus menang, aku ingin memoriku, dan aku ingin bebas. Aku kemudian berlari keluar ruangan tersebut dan mendapati diriku di koridor luas. Aku berlari ke arah kanan, dan bertemu musuh pertamaku. "Hassel" pikiranku berteriak.

"Hassel!" aku memanggil, entah darimana pikiranku mendapatkan nama itu.

Orang itu menoleh, "Haha! Dash! Kaukah itu? Lama tak jumpa teman! Kau kembali ke bisnis ini hah?" Ia memberi pertanyaan bertubi-tubi

"Apa aku mengenalmu?" tanyaku, sedikit linglung

"Tentu saja, bodoh! Kau baru saja memanggil namaku! Dan, jika kau ingat, kita pernah sekelas waktu Sekolah Menengah kan?" Dia meringis, membuatku bingung

Hassel, atau siapalah, memiliki raut wajah yang sulit dibaca. Sorot matanya tajam dan serius, bentuk wajahnya sedikit bulat, tapi rahangnya ramping, dan memiliki bentuk mulut yang selalu berhias senyum. Ya, mata dan mulutnya sungguh tak cocok. Sorot mata tajam dan bibir yang penuh senyum? Mungkin dia memang benar pembunuh berdarah dingin.

"Hei hei, kenapa diam saja kawan? Kita seharusnya saling membunuh kan?" tanyanya.

Firasatku benar, dia memang pembunuh. "Ya ya, tentu. Hmm, kau tahu, aku baru-baru ini lupa ingatan. Apa yang harusnya aku lakukan di permainan ini?" tanyaku mencoba mengalihkan perhatiannya.

"Yah, kau punya senjata bukan? Senjatamu, pistol emas itu! Ya, keluarkanlah! Kau harus berusaha membunuhku, dan aku harus berusaha membunuhmu. Simple bukan? Haha" dia tertawa, tanpa merubah sorot matanya sama sekali.

"Baiklah. Tapi, kau temanku bukan? Aku tak bisa membunuhmu!" aku berteriak, mencoba menarik perhatiannya agar dia tak menarik senjatanya.

"Itulah pertemanan! Ini seperti sebuah cobaan, kau harus membunuh temanmu. Kalau aku, yaa, aku sudah melakukannya puluhan kali. Jadi, aku sudah terbiasa membunuh teman sendiri. Selain itu, kau juga punya uang banyak kan di akun bank-mu? Sebuah godaan besar bagiku untuk membunuhmu" terangnya

Sial, aku tak bisa berpaling darinya sebentar saja. Tangannya semakin dekat dengan senjatanya yang terletak di pinggangnya. Ini seperti, duel dua orang cowboy. Aku berusaha mencari senjataku di kantung celanaku. Lumayan sulit, semua karena aku lupa ingatan.

"Hei, kau tahu? Aku sudah lama merindukanmu, Hassel! Aku merindukanmu! Bagaimana kalau kita berjabat tangan terlebih dahulu sebelum kita saling bunuh?" aku tertawa grogi.

"Sepertinya, tidak" jawabnya.

Sorot matanya berubah menjadi lebih tajam. Senyumannya berubah menjadi sebuah garis datar. Dia seperti seseorang yang kerasukan, hanya saja bukan kerasukan roh gaib. Tangannya sangat cepat, meraih senjatanya dan menarik pelatuknya. Refleks, aku melompat ke samping, ke belakang sebuah laci besar. Bang! Bang! Suara tembakan mendesing di telingaku. Aku merasa ada sesuatu menjalar di telingaku. Sial, aku harus mencari jeda di antara tembakannya.

Lalu, sesuatu terjadi. Entah bagaimana, otakku tiba-tiba membuat waktu seakan-akan berjalan lambat. Tanganku menarik senjataku, pistol emasku, dari saku celanaku. Tangan kananku merasa mendapat beban yang berat, tapi mudah diangkat. Gravitasi serasa hilang. Aku melompat keluar dari persembunyianku, dan menatap mata Hassel. Aku menembakkan pistolku, semua terasa lambat. Aku tak tahu bagaimana, ini semua hanya refleks. Hassel sepertinya tercengang melihatku. Mungkin baginya semua ini terjadi sangat cepat. Tiba-tiba, terdengar suara letusan. Suara logam menembus daging. Aku melihat bercak darah tepat di depan mataku. Secara slow-motion. Mataku terbuka lebar, aku terkejut. Peluruku, meledak?! Aku bisa melihat kepala Hassel pecah, terbelah dua secara tidak simetris. Bola mata Hassel terpental ke arah yang berbeda. Senjata Hassel, sebuah pistol revolver besar, terjatuh dari tangannya. Kakinya tertekuk, lalu kemudian terjatuh. Aku sempat mendengar sebuah teriakan yang berkata "APA...?!" yang kemudian berhenti. Entah suara itu memang terdengar sangat lambat, atau Hassel masih sempat berteriak disaat kepalanya pecah, aku tak tahu. Setelah semua itu, pikiranku kembali berjalan normal. Semua terjadi sangat cepat. Aku terjatuh berlutut, tak tahu harus apa. Aku baru saja membunuh temanku, teman lamaku, yang namanya baru kuingat beberapa saat lalu.

(to be continued)

Dash (Part 1)

Aku terbangun di tengah sebuah ruangan, entah dimana, yang serba putih. Aku tidak ingat apapun, kecuali satu, namaku. Namaku Hyphendash, atau begitulah mereka memanggilku. Entah sejak kapan, tapi hanya nama itulah yang aku ingat. Aku berharap ini hanyalah serangan otak ringan, yang biasa terjadi ketika seseorang terbangun dari tidur, tapi ternyata harapanku tidak nyata. Aku memang lupa ingatan. Tanpa sadar, aku menoleh ke arah kanan, dan aku baru menyadari bahwa sejak tadi di sana terdapat sebuah kertas, tertempel di sebuah cermin. Aku berjalan ke arah cermin itu. Aku berharap di kertas itu ada sesuatu yang berguna. Ketika aku telah mencapai kertas itu, ternyata di kertas itu terdapat sebuah kode, huruf dan angka yang (sepertinya) tersusun secara acak. Rasa sakit menjalari kepalaku, aku merasa aku mengingat sesuatu, yang berhubungan dengan tangan. Langsung saja aku memegangi tanganku, dan menyobek lengan bajuku. Di lengan atasku, terdapat tulisan yang sama dengan kode yang tertera di atas kertas itu. Apa ini? Siapakah aku? Sesosok manusia hasil percobaan? Aku berusaha menyingkirkan prasangka burukku, tapi aku tak bisa. Sudah hampir 15 menit aku memandangi kertas itu dan lenganku, tiba-tiba dua orang berpakaian dan berkacamata hitam (yang sepertinya sangat serasi) mendobrak masuk ke ruangan tempatku berada.

"Dash, kau harus menemui Chief, sekarang" ujar Men-In-Black yang di sebelah kanan

"Chief? Siapa itu Chief? Aku bahkan tidak tahu aku berada dimana!" Jawabku

"Kau akan tahu, sebentar lagi. Turuti saja perintah Chief, dan kau akan mendapatkan Rights" Sang Men-In-Black satunya berkata sembari tersenyum

Aku digiring melewati sebuah lorong yang memiliki pintu, banyak sekali pintu, di sisi-sisinya. Mengingatkanku akan film pada masa kecilku dulu, Monsters Inc. Bagaimana jika salah satu pintu ini terbuka, dan keluar sesosok monster dan menerkam dua Men-In-Black ini? Tunggu, jika mereka benar-benar Men-In-Black, mereka pasti terbiasa dengan monster. Mereka pasti akan menembak atau... tunggu, kenapa aku berpikir macam-macam? Aku seharusnya memikirkan untuk hal yang akan terjadi. Hei, aku bisa mengingat film masa kecilku! Apa ini berarti ingatanku mulai pulih? Ya, aku hanya bisa berharap. Tiba-tiba, aku dan kedua Men-In-Black itu berhenti di depan sebuah pintu besar yang sebenarnya lebih mirip gerbang sebuah rumah. Mereka memasukkan beberapa password khusus dan kemudian pintu itu terbuka, dengan sebuah bunyi desis yang sangat mirip dengan special effect sulap murahan

Setelah pintu terbuka, tampaklah sebuah ruangan megah di depanku. Dari tempatku berdiri, aku bisa melihat seseorang yang sedang duduk di sebuah kursi di ujung satunya dari ruangan itu. Ruangan itu tergolong lengang bila dilihat dari perbandingan benda yang ada di ruangan dengan luas ruangan. Tapi tetap saja, ruangan itu terkesan megah dan mahal, yang sepertinya memang. Aku digiring lebih lanjut ke dalam ruangan tersebut. Jadi ini orang yang disebut Chief itu? Tampaknya seperti miliuner tipikal lainnya. Semakin dekat, aku dapat melihat raut wajahnya dengan lebih jelas. Tampak familiar, aku harus mengakui. Tampangnya penuh wibawa, kesombongan, dan sangat dingin. Dia jelas sekali mantan anggota militer atau semacamnya.

"Ehem" Chief berdeham, "Kalian bisa tinggalkan kami berdua di sini" lanjutnya

Sembari dua Men-In-Black itu pergi, Chief turun dari kursinya dan menghampiriku sambil berdecak. "Ck ck ck ck, Dash. Kau ingat aku?" tanyanya

"Kurasa, tidak" Jawabku

"Kurasa tidak, PAK" tegasnya

"Oh ya, kurasa tidak pak" Ulangku

"Sebenarnya, kau seharusnya mengenalku. Kau prajurit terbaikku! Kau memenangkan banyak pertarungan! Kau adalah petarung sempurna!" ujarnya dengan bangga. "Kau lupa ingatan setelah insiden itu, ya aku mengerti..." lanjutnya

"Insiden apa?!" potongku

"Kau seharusnya TIDAK pernah memotong perkataanku. Tetapi karena kau lupa ingatan, yah, aku bisa memaklumi. Kau sudah melihat kode di lenganmu bukan?" tanyanya

Sial, aku baru saja berusaha melupakannya. "I..iya, pak" jawabku

"Kode itu, adalah kode untuk semua akun yang kau punyai. Password Facebook-mu, password Twitter-mu, kata sandi akun bank-mu, semua akun yang kau punyai menggunakan kata sandi itu. Sayangnya, kau lupa ingatan. Kau pasti lupa e-mail Facebook-mu dan username Twitter-mu. Tapi, setidaknya aku bisa memberi tahu akun bank-mu" Chief menjelaskan.

Semua hal tampak membingungkan. Facebook? Twitter? Aku tahu aku pernah menggunakannya. Tapi, aku tampaknya memang benar-benar sudah tidak membutuhkannya. Akun bank? Memangnya apa pekerjaanku sehingga aku butuh uang? Petarung, katanya. Semua informasi yang seharusnya kuketahui ini membuat otakku serasa mau meledak.

"Kau pasti bingung. Sebenarnya, kau hanya perlu satu hal. Ini..." ujar Chief sambil menyodorkan sebuah box kecil

Aku membukanya, dan terkejut. "S..se..senjata? Aku adalah seorang... pembunuh?" tanyaku meminta penjelasan.

"Tentu saja, hahaha! Kau bukan hanya pembunuh, kau adalah petarung! Kau bertarung di sebuah tempat yang telah disediakan, melawan berbagai petarung dari perusahaan lain!" jelasnya

Apa?! Memangnya aku ini apa? Robot petarung? Apa aku ini hanyalah sebuah bahan taruhan? Tapi aku mengingat perkataan Men-In-Black kedua tadi, bila aku menuruti perkataan Chief, aku bisa mendapat Rights. Walaupun aku tak tahu apa itu, tapi kedengarannya menjanjikan.

"Jadi, apa tugasku?" tanyaku

"Kau hanya perlu menyelesaikan satu tugas lagi, semacam Final Round. Fighters dari perusahaan lain telah lama menunggumu. Sejak kau Out beberapa bulan yang lalu, pertarungan sempat dihentikan. Walaupun perusahaanku besar, aku hampir bangkrut hanya gara-gara penghentian Fight sementara! Kau harus melaksanakan tugas ini, sehingga aku mendapatkan uangku kembali!" perintahnya

"Lalu bila aku berhasil, apa yang akan aku dapat?" tanyaku, berharap dia akan menjelaskan apa itu Rights

"Kau akan mendapatkan Rights" jawabnya. Tepat sasaran! pikirku. "Rights adalah hak untukmu sehingga kau bisa melakukan apa saja. Kau bisa keluar masuk perusahaan ini sesukamu, kau bisa berhenti dari Fight kapanpun kau mau. Dan kau bisa membunuh siapa saja, dan uang hasil bunuhanmu itu bisa terbagi menjadi dua. Tiga-perempatnya masuk ke akunmu, dan seperempatnya masuk ke dompetku! Menarik bukan?" tanyanya sembari mengakhiri penjelasan

"Aku ikut" sontak aku menjawab. Satu tugas lagi, ini bisa saja menjadi mudah ataupun sulit. Tapi mungkin di arena aku bisa mendapatkan memoriku kembali.

"Dimana aku harus memulai?" tanyaku lagi

"Josh dan Rams akan mengantarmu. Kau tidak perlu tahu dimana letak arenamu" jawabnya. "Josh, Rams, antar Dash ke arena" dia berbicara melalui telepon

Lalu datanglah dua Men-In-Black yang tadi membawaku. Tampaknya mereka sangat bersemangat menggiringku.

"Hari pertama kedua hah?" tanya yang di sebelah kanan, yang bernama Josh.

"Sepertinya kita harus menonton yang satu ini Josh" Rams memberi usul

"Boleh juga, sekarang, tahan nafasmu!" perintah Josh kepadaku.

Lalu, Josh memasukkan kepalaku ke sebuah kantung yang beraroma seperti, entahlah, kloroform? Aku tak tahu itu apa, tapi ketika kepalaku telah masuk seluruhnya, pandanganku tiba-tiba menjadi buram, lalu kemudian gelap...

(to be continued)

Minggu, 27 Januari 2013

Hari Senin, Hari Gokil~

Oke, hari ini gue mau cerita... mau denger nggak??

*NGGAAAK!!!*

yaudah *OkayFace*
Oke, walaupun kalian gak mau denger, tapi gue tetep bakalan mau cerita... Hari ini, tepatnya Senin 28 Januari 2013, gue ngalamin hari Senin paling gila, lebih gila dari gue sendiri! percaya gak lo pada?! hah? HAH?! PERCAYA GAAK?! *maksa* oke, kenapa hari ini hari yang gila? karena, pagi tadi, seperti biasa sekolah gue memulai dengan upacara bendera. Nah, disini udah ada kelucuan yang terjadi nih! jadi, si pemimpin barisan buat kelas sepuluh tuh gak tau harus ngapain. jadi, pas disuruh "Pemimpin barisan, menyiapkan barisannya" dia malah celingakcelinguk! LOL! gak lucu ya? iyasih, kalo kalian ngeliat sendiri pasti ketawa. nah, pas si Pemimpin Barisan itu udah ngelakuin ini itu, yang juga kocak, murid-murid semua ngejalanin upacara dengan serius (nggak, boong...). Lalu, tibalah waktunya mengheningkan cipta. Biasanya, mengheningkan cipta itu dimulai pas Pembina Upacara ngomong "Mengheningkan cipta, mulai"... nah, ini Pembina Upacaranya bengong aja. pas si pemain keyboard (bukan keyboard komputer -_-) mainin musik, baru si pembina upacara buru-buru ngomong "Mengheningkan cipta, mulai". sontak banyak murid yang cekikikan dong yaa, terutama gue... nah, pas Amanat Pembina Upacara, itu bapak pembina upacara entah bingung atau emang gaada topik lain, ngasih amanatnya cepet pake banget. kalo pas upacara biasanya itu pas amanat udah bel jam pertama, ini belnya pas selesai upacara. udah itu aja? ENGGAK!!! seperti biasa juga, setelah amanat kita nyanyi Mars SMAN 1 Bekasi. nah, disitu, bapak pembina upacaranya ngikut nyanyi! biasa sih, kalo pembina upacara itu ikut nyanyi, tapi ini bapak pembina upacaranya nyanyi sambil megangin microphone, udah kayak penyanyi! demi Allah, itu kocak banget... nyanyinya juga rada-rada gak apal lagu gitu, wkwkwkwk. udah kayak nonton konser! udahlah, kasian bahas beliau mulu, kita pindah topik ajadeh...

hal gokil lainnya yang terjadi itu, hari ini PM (bukan Polisi Militer, apalagi Polisi Maling -_-) alias Pendalaman Materi ditiadakan! pulang cepet juga! buat anak SMANSASI, PM ditiadakan itu udah surga banget. tapi, walaupun pulang cepet, gue tetep bertahan di kelas. karena gue lagi nonton Star Wars Episode V, dan sekaligus lagi ujan juga diluar, jadi yaudah, menetap dulu lah di kelas...

gokil nggak? kurang gokil ya? emang, masih kurang gokil dibanding hari-hari gue pas kelas IX di SMPN 1... tapi yaa, kan gue emang baru sebentar disini. jadi ya baru ini hari sekolah paling gokil yang paling berasa di SMANSASI... udah ya, gue capek ngetik. lagian juga siapa yang baca? gaada kan? yaudahlah, See ya~

Sabtu, 26 Januari 2013

Task Manager, HILANG!!!

kemaren, gue lagi iseng-iseng nyobain bikin virus trojan, pake program yang dikasitau sama temen gue si Aldo a.k.a Raynaldo Kharismananda. nah, pas itu virus udah jadi, ada sebuah insiden. gue gatau kalo mau ngontrol itu virus harus lewat program yang namanya "Client", dan gue malah klik file virus yang udah gue bikin tadi! jadi, VIRUSNYA NGINFEKSI LAPTOP GUEH!!!! AAAAAAAAA!!!! shit shit shit shit, mother of fuck, laptop gue kena trojan dan sekarang gue gabisa buka Task Manager!!! di beberapa website yang gue baca, katanya harus dibetulin lewat "regedit". tapi ternyata regedit-nya JUGA GABISA DIBUKA!!!! WHATTHEFUCK?! gue udah scan laptop gue (bukan, bukan pake scanner yang ada di printer itu) pake antivirus macem2. trus udah donlot program fixer macem2, mulai dari fixer regedit, fixer Task Manager, dan lain-lain. but, untungnya gue anak yang cerdas, gue browsing di google (of course, I will never use Bing) dan gue nemu solusinya diantara 14 website yang gue buka. 1 out of 14!! ternyata, solusinya itu begitu! apa maksudnya "begitu"? maksudnya, gue males jelasinnya. jadi, gue harus buka "gpedit.msc" dan klik sanasini. akhirnya bisa sih, tapi tetep aja kalo Task Managernya gue close, gabakal bisa kebuka lagi. dan kalo mau ngebuka, harus ngulangin prosedur dari awal. NAH! sebagai anak yang cerdas, gue akalin aja! bukan, akalin yang gue sebut barusan bukan jenis batere. itumah ALKALINE... jadi, Task Managernya gue bikin "Hide When Minimized". nah, jadi tinggal gue minimize deh! PINTER KAN GUEH?! okedeh, itu aja. cuma sekedar luapan emosi yang bercampur antara seneng-kesel-sedih-dan-apalah-itu... kalo kalian punya masalah yang sama, gue turut berduka cita. yup that's it, See ya~

Jumat, 25 Januari 2013

The Expressionless, and its Explanation

So guys, I just found a creepy story from a 9GAG post, then I started to browse the REAL story. and when I said REAL, I mean the ORIGINAL story and stuck in this Creepypasta Wiki page... for you all, who're too lazy to open the page, here is the story:



"In June of 1972, a woman appeared in Cedar Senai hospital in nothing but a white, blood-covered gown. Now this, in itself, should not be too surprising as people often have accidents nearby and come to the nearest hospital for medical attention, but there were two things that caused people who saw her to vomit and flee in terror.
The first being that she wasn't exactly human. she resembled something close to a mannequin, but had the dexterity and fluidity of a normal human being. Her face, was as flawless as a mannequins, devoid of eyebrows and smeared in make-up.

There was a kitten clamped in her jaws so unnaturally tight that no teeth could be seen, and the blood was still squirting out over her gown and onto the floor. She then pulled it out of her mouth, tossed it aside and collapsed.

From the moment she stepped through the entrance to when she was taken to a hospital room and cleaned up before being prepped for sedation, she was completely calm, expressionless and motionless. The doctors thought it best to restrain her until the authorities could arrive and she did not protest. They were unable to get any kind of response from her and most staff members felt too uncomfortable to look directly at her for more than a few seconds.

But the second the staff tried to sedate her, she fought back with extreme force. Two members of staff had to hold her down as her body rose up on the bed with that same, blank expression.

She turned her emotionless eyes towards the male doctor and did something unusual. She smiled.

As she did, the female doctor screamed and let go out of shock. In the woman's mouth were not human teeth, but long, sharp spikes. Too long for her mouth to close fully without causing any damage…

The male doctor stared back at her for a moment before asking "What in the hell are you?"

She cracked her neck down to her shoulder to observe him, still smiling.

There was a long pause, the security had been alerted and could be heard coming down the hallway.

As he heard them approach, she darted forward, sinking her teeth into the front of his throat, ripping out his jugular and letting him fall to the floor, gasping for air as he choked on his own blood.

She stood up and leaned over him, her face coming dangerously close to his as the life faded from his eyes.

She leaned closer and whispered in his ear.

"I...am....God...."

The doctor's eyes filled with fear as he watched her calmly walk away to greet the security men. His last ever sight would be watching her feast on them one by one.

The female doctor who survived the incident named her "The Expressionless".

There was never a sighting of her again."

finished reading? too long? well, then you're a lazy fucktard... some people said that, this story is just a fiction. why? here's the explanation as you can see from here:


"In June of 1972, a woman appeared in Cedar Senai hospital in nothing but a white, blood-covered gown. Now this, in itself, should not be too surprising as people often have accidents nearby and come to the nearest hospital for medical attention. But there were two things that caused people who saw her to vomit and flee in terror."

Checkpoint 1: Note the fact here that people started to flee in terror. Also Cedar Sinai Medical Center is a reputed hospital in LA, California. Its wikipedia page has no mention of this incident.

"The first being that she wasn't exactly human. she resembled something close to a mannequin, but had the dexterity and fluidity of a normal human being. Her face, was as flawless as a mannequins, devoid of eyebrows and smeared in make-up."

Well, she could have been a fan of the Shahnaz Hussain products. Oh wait, these products didn't exist in 1972.

"She had a kitten clenched in between her teeth, her jaws clamped so unnaturally tightly around it to the point where no teeth could be seen, the blood was still squirting out over her gown and onto the floor. She then pulled it out of her mouth, tossed it aside and collapsed."

That is gross. Exactly what happens in those horror movies. Checkpoint 2.

"From the moment she stepped through the entrance to when she was taken to a hospital room and cleaned up before being prepped for sedation, she was completely calm, expressionless and motionless. The doctors thought it best to restrain her until the authorities could arrive and she did not protest. They were unable to get any kind of response from her and most staff members felt too uncomfortable to look directly at her for more than a few seconds."

Considering what she did some time back, this was an expected response from the authorities.

"But the second the staff tried to sedate her, she fought back with extreme force. Two members of staff had to hold her down as her body rose up on the bed with that same, blank expression."

Well, this was unexpected, right? Two members had to hold her down as her body rose up. It shows that she had supernatural strength. Where were the Winchesters?

"She turned her emotionless eyes towards the male doctor and did something unusual. She smiled.As she did, the female doctor screamed and let go out of shock. In the womans mouth were not human teeth, but long, sharp spikes. Too long for her mouth to close fully without causing any damage…"

Go back to Checkpoint 2. When she took the kitten out of her mouth, why did no one notice that she had sharp teeth?

"The male doctor stared back at her for a moment before asking "What in the hell are you?" She cracked her neck down to her shoulder to observe him, still smiling.There was a long pause, the security had been alerted and could be heard coming down the hallway."

Okay, here comes the climax. Hold tight.

"As he heard them, she darted forward, sinking her teeth into the front of his throat, ripping out his jugular & letting him fall to the floor, gasping for air as he choked on his own blood. She stood up and leaned over him, her face coming dangerously close to his as the life faded from his eyes."

Ok, the doctor seems to be helpless here. Why on earth, did he not fight back? Hitting someone with your elbows can be painful. And where were the others. How did they let her leap onto the doctor so easily?

"She leaned closer and whispered in his ear.
"I...am....God...."
The doctors eyes filled with fear as he watched her calmly walk away to greet the security men. His last ever sight would be watching her feast on them one by one."

Okay, are security guards so helpless? Secondly, does God want to hurt innocent beings?

"The female doctor who survived the incident named her "The Expressionless".
There was never a sighting of her again."

Go back to Checkpoint 1. The people who had already fled, apparently didn't inform the authorities. No one called 911. Why? And where could she have possibly gone after leaving the hospital. How come no one noticed her on the streets?

In the picture which appears along with the post, she does look like a mannequin, but there are no blood stains. Maybe it was taken after they changed her. However, how did the photographer survive to tell his tale?

However, there is another angle to this(it's just my speculation). Let us just assume it's true and try and give a possible explanation to this. It is possible that a large company (like the Umbrella Corporation in Resident Evil) could have been conducting genetic experiments in humans, and this monster breed was just one of their puppets. She could have escaped from the facility. Hungry, she grabbed a kitten not knowing what to eat(owing to the synthetic food provided in the labs), and ended up in a hospital. With the memories of the tests conducted on her, she started to fight back only when she was about to be sedated. The company, on realizing what had happened quickly tried to clean up their mess, and grabbed her shortly after the incident. They were careful enough never to let any other prototype escape, so there was no sighting again. The fact that she said she was God could have been the imagination of the nurse. The concerned authorities subdued the incident once they realized that it would just cause panic and the information was never made public. Until the internet came into being...

Even then, I would have to conclude this as just fantasy, no matter how much I would like it to be true.

So, how's it? creepy? did you understand the explanation? no? then, study English you kid! I'm done here, SEE YA~


The Torrent is Fake -_-

The Torrent I just downloaded yesterday IS FAKE!!!! FAKE FAKE FAKE FAKE FUCK FUCK FUCK FUCK!!! Shit, gue ketipu sama uploader itu. ternyata ada 3 comments disitu, yang bilang kalo torrent itu fake! AH DAMMIT, kenapa gak gue baca? So stupid -_- jadi intinya, gue harus bisa ngambil pelajaran dari hal ini. Pelajarannya itu adalah :


  1. gue harus sabar. Sabar? iya sabar, sabar nungguin link download asli dari 2 website langganan gue. katanya sih Maret nanti ._.
  2. gue harus cek sana-sini sebelum ngapa-ngapain. iya, gue harus cek apa kata orang-orang lain yang udah lama tinggal di dunia internet ini. biasanya saran mereka itu tokcer alias ampuh alias manjur alias... ehm, itu aja kayaknya
  3. gue harus selektif! sama kayak poin sebelumnya, gue harus pilah-pilih link download. karena di internet itu ada banyak file sama dengan link berbeda. I know that's hard but, I have to...


sebenernya, intinya post ini tuh untuk meluapkan amarah gue *cie elah* tapi yaa... semuanya udah terlanjur. untung modem gue bukan modem yang pake kartu telepon, kalo iya, gue bakal minta ganti rugi pulsa sama tuh uploader.. YOU MOTHERFUCKING UPLOADER, YOUR TORRENT IS FAKE/PASSWORDED... YOU FUCKTARD!!!

sekian -_-

Kamis, 24 Januari 2013

I'm Gonna Wreck it!!!!

"Hi, my name is Wreck-It Ralph"... sumpah, gue kangen banget sama kalimat dari film ini. walaupun ini termasuk film baru (2012), tapi Wreck-It Ralph itu emang film yang bikin kangen... dulu, pas film ini ada di bioskop, filmnya berbarengan sama Frankenweenie dan Skyfall. pas nobar bareng sekelas, gue dan temen2 yang lain nonton Skyfall. nah, abis itu gue punya ide buat nonton 2 kali, yaudah deh abis nonton Skyfall gue nonton Wreck-it Ralph bareng 2 temen gue. dan sekarang, gue kangen film itu. berhubung gue seorang Piracy Pirate, gue berusaha donlot tuh film. dan sampe sekarang, gue masih nungguin link download BRRip 720p-nya Wreck-It Ralph. TAPI KOK BELOM ADA?!?!?! padahal Frankenweenie udah gue donlot dari kapantau,  tapi Wreck-It Ralph belom ada sampe sekarang -_- whattheff...

dan karena gue udah munyar-munyer 2 website donlot film langganan gue dan SAMA SEKALI belom ada, jadi yaudah gue terpaksa nyari torrent-an di Pirate Bay. TAPI KOK YO 'RA ONO SEH??? IKI PIYE TO? OPO KABEH WEBSITE KI 'RA ONO SING NDUWE WRECK-IT RALPH SING BRRIP 720P?!?! bahkan Pirate Bay mengkhianati gue -_- yoweslah, gue nyari torrent-an lainnya. untungnya, gue dapet YAY!!! ada sebuah website, yang gue lupa namanya karena udah keburu gue close tab, yang menyediakan donlotan torrent Wreck-It Ralph BRRip 720p! thank you, random website. dan sekarang, gue masih dalam proses donlot itu torrent

wait, kalian ada yang belom tau torrent? kalian nanya torrent itu apa? hmm, kalian bisa baca2 sendiri di internet, dan donlot torrent itu gampang kok! tinggal klak-klik sanasini trus donlot deh! gangerti? yaudah, kalian search aja di google! happy browsing guys! See ya~

Rabu, 23 Januari 2013

Teng Teng Teng, Teng Tereneng, Teng Tereneng...

Teng Teng Teng, Teng Tereneng, Teng Tereneng... apa maksudnya? itu maksudnya adalah lagu Openingnya Star Wars. Jadi sebenernya ini kita mau bahas Star Wars. kenapa Star Wars? karena gue baru aja rewatch Star Wars Episode IV, yang gue rip sendiri dari VCD Original. iya, ORIGINAL! jadi sebenernya om gue tuh punya satu pack VCD Star Wars Original Trilogy yang isinya Episode IV, V, dan VI. sebenernya dulu ada kartu eksklusifnya, tapi ilang. maklum, dulu gue masih bocah, jadi gue taro aja semena-mena. sekarang pas udah ilang, jadi nyesel -_-

jadi ceritanya tuh gue baru aja ngerubah format file VCD original yang formatnya .dat jadi .mpeg dan gue masukin harddisk. bangga? iyalah B) ngerip sendiri loh! nah, ceritanya gimana? jadi gini ceritanya:

Selasa, 22 Januari 2013

It All Started Again

It all started again. What is the thing that "Started again"?? The falling water a.k.a RAIN!!! It was just raining, and IT IS still raining. Why won't it stop? Is this the wrath of Zeus? Yeahaha, I wish -_- It's raining over and over again. And for those who still in the middle of the flood, I must say that I feel sorry for you guys. And also, sorry because I can't do anything to help y'all.

I just went back from school, when a little raindrop touched my face. And then I said "What the fuck is this? It's raining already?!". But there's no rain or storms or tornadoes coming so, I just walked into the parking lot to take mah motorcycle. When I was in the middle of the way, suddenly the heavy-shitty-rain falls from above! WTF?! Because I was afraid that my laptop inside my bag would get wet, so I just rushed into the parking lot, start my motorcycle, and go as fast as I can. No obstacles, actually. But the heavy rain blocked my view. Those little shitty raindrops blocked my view! I almost died... well, no. When I reach home, I saw my motorcycle smokin' hot like a freshly-baked buns. And then I was just like "Shit. Mah laptop!!" and so, I checked my laptop. Happily, my laptop is not wet at all! Not even a little raindrop touch my precious laptop.. Thank God. But, I was soaking wet like a newly-bathed cat. So I quickly get into the bathroom and took a shower. This was a crazy-ass day

That was my story. Not so special, I know. But it worth shared. See y'all~

Senin, 21 Januari 2013

Dear You

Did you remember
When we were giggling at each other
When we were acting like nothing's gonna happen
When there's no awkward feelings

Did you remember
When the only feeling, is the feeling of caring each other
There are no such feelings as love
And nothing separate us

And did you remember
When I said those words
Which changed our life
Since then

That is
The biggest mistake I ever made
Because I know I just can't let you go again
Because I wanna be with you
For life
Forever

I know I can't be romantic
I'm not even a gamer like you
It's the untold truth, I know
But still, I wish we could be together
Forever

Time changes, you changes
People changes, and so do I
But, what have I done?
I change you the most
I regret my decision

I think all was just perfect
Until the time has come
We got separated
Since then

Time, flies
You, gone
I felt no hatred
But I felt no love either
I knew this would happen
But I'm not prepared

I don't want you to gone
I don't want you to leave

But who the hell cares about me?
Who cares if I'm speeding in the middle of the night?
Who cares if I jump from this speeding motorcycle?
Who cares if I do crime?
Who cares if I die?

No one cares about me
No more fucks given for me
I wish I could just build a rocket and live on the moon
Yeah, I wish

My days turned into lonely days
Your smile has gone
And so your laugh
I just can't forget you
I just can't

Sabtu, 19 Januari 2013

Some of My Deviations

Here is, some of mah deviations. Maap yak kalo gak bermutu, tapi ya... worth shared lah. Enjoy~

The PJATO Series

Double-O Seven

Demolition Bat

Slender Bane

Mah World

Minotaur

Vote for Slender

Aaaand, save the good for the last :)

War Machine
So that's all I got for this blog! for more, click here -> Doodles Gallery... or here for my other deviations -> Mah Deviantart

See ya!

Jumat, 18 Januari 2013

Blog Entries...

Hey bros, 'sup? This is my 3rd post today. what? yeah right, I posted 3 entries today. Why? dunno, I feels like I should do it. and you know what? No one gives a fuck! Yup right, I have no friends. jadi apa intinya gue ngepost? jawabannya adalah, GAK TAU! kenapa gak tau? karena gue bener-bener gak tau harus ngepost apa.

By the way, 2 post sebelumnya adalah literature gue yang bisa diliat di DeviantArt gue, linknya ada di bawah post masing-masing. hmm, post ini tuh semacem promosi gitulah. jadi ya, taudeh gue gangerti gue ngomong apa. pokoknya cek DeviantArt gue ya. beberapa doodles gue juga ada disitu. btw, link DA gue ada di samping kanan blog ini, dibawah Blogger Profile. yaa, lo tau lah. disitu ada Twitter gue juga, dan Facebook gue juga ada. dan kalo-kalo kalian mau liat post 9GAG gue, disitu juga ada linknya. plz just click, a click won't kill you. well, except if you click a nuke launch command. so I think that's all, see ya~

I Believe

Sometimes
I wonder what's up there
High blue sky
And further away

They want us to believe
There are no life except us
There are no life out there
But I don't wanna believe 'em
I want to believe
To what I believe

Sometimes
I see clouds moving
I see animals, things, and stuff
I see what I see
And I want to believe
To everything I believe

I believe
There is a power out there
Stronger than men
Than us

I'm sure they hid it
But I'm not sure how to reveal it
I don't wanna believe 'em
I want to believe
To what I believe

I believe in God
And also in other powers
God creates them

They know
But they hid it
I don't want to believe 'em
I want to believe
To what I believe

I wonder
If clouds are spaceships
If thunders are the sounds of space battles
If other power exists
Out there
Far on the sky

And I believe it
I don't want to believe the people
I  want to believe
To everything I believe

Check my other Literature on DeviantArt here

Love of a Psychopath

Run, just run, my dear. You have no place to hide.
Escape, my dear, escape me. Escape until you have nowhere to run anymore.
The wind, my dear, the wind is blowing soft. Just like your hand, which is nothing but red.
The blood dripping, the blades shines. Nowhere to hide, nowhere to run.
Nowhere to stay safe.

Under the moonlight.
I can see your face clearly.
But why can't you?

You only had one chance, to love me or to die.
I am nothing without you, but if I must, I must.
The choice is difficult, my dear, difficult.
To kill, or to let you go.

The choice is uneasy, my dear, uneasy.
To fulfill my thirst of blood, or my need of love.
It's hard my dear, hard.

I regret my choice, which happened long time ago.
I need you, your heart, your blood, your flesh.
I don't want to hurt you, but if I must, I must.
My hunger had grown, I need you.
My thirst had come, my mind had blown.
I have no mind anymore.
I have to fulfill my need now.

This is the thing I always kept as a secret.
I am nothing but a beast
Nothing but an animal
Nothing but a psycho.
I have to, I must.
I am sorry.
But I have to
Say
Goodbye...

You will always be
Inside
Me...

Check my other Literature on DeviantArt here

Kamis, 17 Januari 2013

Flood, Flood Everywhere

Hey, 'sup? It's raining hard today, it all started in the morning. I have to go to school bare-footed... tau bare-footed gak? itu artinya telanjang kaki... iya, dua hari yang lalu gue juga begini. sekalinya pake sepatu, males pake kaos kaki. Kenapa? karena gue gatau kenapa lebih suka bare-foot daripada pake sendal. gue merasa air itu memberi kekuatan lebih. iya, gue anak Poseidon. iya, gue demigod. iya, gue boong (You don't say?). kenapa gue nggak pake sepatu di sekolah? jawabannya adalah, HUJAN GEDE! kenapa kata-kata barusan harus pake Caps? karena biar keliatan kalo ujannya bener-bener gede. dan dimana ada ujan gede, disitu ada apa? yup, FLOOD alias BANJIR! kenapa kata-kata barusan di-Caps juga? karena biar keliatan kalo banjirnya itu gede-gedean. mungkin beberapa hari lagi Jakarta-Bekasi tenggelem dalam banjir. This is the wrath of Poseidon and Zeus fellas! Why Poseidon and Zeus? Because Poseidon throw the water down, and Zeus throw the lightning and thunders... no, JK (Just Kidding, bukan Jusuf Kalla -_-)

jadi pokoknya banjir ada dimana-mana. perumahan-perumahan deket rumah gue semuanya banjir. untungnya, Alhamdulillah perumahan gue gak banjir. cuma menggenang doang. iya, menggenang! cuma genangan air doang, tingginya sedikit lebih tinggi diatas mata kaki. nggak termasuk banjir kan? kalo banjir itu, motor gabisa lewat. tapi ini motor matic bisa lewat kok. bukan banjir kan? Kan? KAN?! iyadong, pasti bukan banjir *maksa* karena perumahan gue gapernah banjir. paling banter cuma genangan doang. iya, GENANGAN! hahaha *nervous laugh* jadi, intinya post ini ngomongin apa? ya, banjir!

banyak temen-temen gue yang rumahnya kebanjiran, ada juga yang jalan-menuju-ke-rumahnya kebanjiran, ada juga yang jalan-menuju-jalan-perumahan-menuju-ke-rumahnya kebanjiran. pokoknya banjir dimana-mana deh! ketika denger berita itu, ada beberapa pemikiran yang muncul di benak gue. sebagian dari pikiran gue mengatakan "WAKAKAK, JIAH, JAMAN AJA BANJIR! RUMAH GUE GAPERNAH BANJIR DONG! WAKAKAK!!!", tapi gue kesian ngeliatin muka temen-temen gue, jadinya itu kalimat gak gue keluarin. namun, sebagian lain dari pikiran gue mengatakan "kasian lu, ngungsi aja ke rumah gue", tapi kemudian gue mikir kalo rumah gue gabisa jadi tempat ngungsi 34 orang. lalu tiba-tiba, sebagian kecil dari otak gue bilang "main game aja yuk, atau nonton filem!" dan gue akhirnya nurutin kalimat itu.

absurd? iyalah, pasti. namanya juga Andaru Danurdana, ketidak-jelasan dan ke-absurd-an adalah sebagian dari gue. hahah, tapi di kesempatan ini gue mau bilang kalo gue turut prihatin sama kalian yang kebanjiran. apalagi kamu *nunjuk crush gue*. maap ya gue gabisa bantu apa-apa, karena gue terlalu males buat bangkit dari depan laptop (-____-) jadi, ya maap :P

udah ya, gue gabisa nulis apa-apa lagi. gue gabisa bayangin gimana muka temen-temen gua yang rumahnya kebanjiran, apalagi yang rumahnya hanyut kebawa arus sampe ke Bandung (apaini?). udah ya, see ya~

Rabu, 16 Januari 2013

University

University? Why University? Because I'm already on Senior High and should think 'bout it. But... which University? University of Indonesia? Oxford? Wait, not Oxford... too far XD

Tapi kenapa gue harus mikirin University sekarang?! Walaupun gue baru kelas X (bacanya sepuluh tong -_-) tapi gue kan harus well-prepare semuanya. Iya, gue kan serba well-prepared *padahal engga*. Ngomongin University nih, gue harus memilih diantara semua University yang ada di sekitaran Indonesia. ITB? UI? UNPAD? Hahah, dunno! Gue belom melakukan tahap pemilihan University, tapi baru di tahap belajar-buat-seleksi... hard? Yeah of course! Walaupun gue termasuk anak yang pinter-tapi-males (kata emak gue begitu), tapi gue tetep mau loh belajar! gak percaya? Sama gue juga gapercaya *tos*

Skip masalah tadi, sebenernya gue udah punya satu University impian gue. Fakultasnya lumayan, kayaknya sih ada dormitory-nya. Lumayan lah, banyak temen, bisa ngocol-ngocolan... tapi ada satu masalah, kayaknya gue nggak bisa masuk University ini deh. Kenapa? gue takut nanti semua mahasiswa disana pada takut sama gue, dan nganggep gw FREAK! Kok freak? iya, karena gue kayaknya bukan salah satu dari mereka deh... penasaran gak sama University yang gue omongin ini? Nih, ada TV Spot-nya alias Commercial alias Iklan


Gimana? lo semua sama tertariknya nggak kayak gue? University ini keliatannya keren loh! Mau daftar? Atau penasaran sama fakultas dan fasilitasnya? Cek di Website ini!! Tapi enrollment alias pendaftaran dibuka semester depan ya!

Udah sih cuma segitu aja, buat kalian yang tertarik, silahkan klik link diatas. See ya!

Sabtu, 12 Januari 2013

Mark of Athena aka Tanda Athena

Mark of Athena. Mungkin buat kalian yang baca Percy Jackson and the Olympians dan Heroes of Olympus tau apa itu Mark of Athena. Tapi buat kalian yang baru baca PJATO doang dan belom baca Heroes of Olympus, gue kasian sama kalian. Heroes of Olympus itu adalah lanjutan dari PJATO. Susah sih kalo mau nyeritain dari awal, jadi pokoknya setelah ngalahin Kronos, Percy ngerasa bisa hidup tenang di Perkemahan Blasteran alias Camp Half-Blood. tapi ternyata mereka salah. emaknya Kronos, Gaea atau Mother Earth, marah dan berusaha bangun. mungkin dia udah lama molor sampe bangun aja susah, butuh tumbal dulu. nah di Heroes of Olympus inilah diceritain petualangan para demigod mengalahkan raksasa anak-anaknya Gaea

Rainy Days o' Me

Rain... hujan. Apa itu hujan? Hujan adalah peristiwa alami terjatuhnya tetesan air dari awan, yang terdiri dari uap air... jadi, air hujan itu "air yang turun dari air", WATERCEPTION~

oke, itu bercanda. Menurut, analisis saya *Sentilun Style*, hujan adalah sebuah presipitasi berwujud cairan, berbeda dengan presipitasi non-cair seperti salju, batu es danslit. Hujan memerlukan keberadaan lapisan atmosfer tebal agar dapat menemui suhu di atas titik leleh es di dekat dan di atas permukaan Bumi. Di Bumi, hujan adalah proses kondensasi uap air di atmosfer menjadi butirair yang cukup berat untuk jatuh dan biasanya tiba di daratan. Dua proses yang mungkin terjadi bersamaan dapat mendorong udara semakin jenuh menjelang hujan, yaitu pendinginan udara bla bla bla. gue yakin cuma sedikit yang baca sampe sini -___-

kenapa gue bahas hujan hari ini? Because it was just raining, and... when rain falls, I feel something. A raging power in my body. I am SON OF POSEIDON!!! haha, enggak... gue bukan anak Poseidon *obvious*. Most people, ketika ujan pasti ada aja twit galau. ada yang bilang ujan itu ngingetin mantan lah, ada yang bilang ujan itu bikin sedih lah, ada yang bilang ujan itu bikin ngantuk lah *ini gue*, ada juga yang bilang ujan itu sebuah presipitasi berwujud cairan, berbeda dengan presipitasi non-cair seperti salju, batu es danslit. Hujan memerlukan keberadaan. . . . *ketiduran*

. . . .eh? maap, maap. sumpah yang terakhir itu bikin ngantuk. okelah, biarin. tapi apa alasan gue bahas ujan? Because it was just raining!! Eh, tadi udah ngomong gitu ya? yaudah. Alasan lainnya ada sih... jadi gini, tiap ujan entah kenapa gue selalu merasa ada sesuatu dalam diri gue. Gue selalu merasa nggak sendirian pas ujan. Iya, karena gue selalu neduh di warung pas ujan, apalagi kalo deres. oke, bukan itu yang gue maksud. Gue selalu merasa gak sendirian pas ujan karena, apa ya? enggak juga sih sebenernya. Gue mau ujan gak ujan ya tetep aja sendirian. gue gapunya temen... *Forever Alone*

sip, apalah paragraf barusan. intinya, hujan itu bikin orang keren. Misal nih ya, kayak kejadian gue tadi. Gue pulang LIA naik angkot nyampe depan komplek. dan masuk komplek harus jalan kaki lagi karena kebetulan rumah gue rada di belakang, deket kampung Cerewed (kalo ada yang tau)... nah, akhirnya gue jalan di tengah-tengah ujan. disitu gue merasa keren! sumpah gue merasa keren banget!! mungkin kalo kalian liat gue, gue bakalan mirip Tom Cruise atau Brad Pitt atau siapalah, tapi lebih gendut, pake kacamata, rada botak, dan lain-lain -__-

Another example. Misalnya kalian pulang sekolah, rame-rame, ujan-ujanan, baju dikeluarin, WEDEW! kayak adegan Crows Zero! walaupun kalian bawa Teddy Bear pink yang girly abis, kalian bakal tetep keliatan keren! kalian bakal keliatan MEGAWESOME!

hmm... tapi, bagaimanapun juga, ujan-ujanan itu gak baik. Nanti kamuh cakiit u,u *brb muntah*. ujan-ujanan kayak gitu tuh gak pantes banget buat anak setingkat SMP atau SMA, apalagi sambil lari-lari, nyeker lagi! kecuali kalo terpaksa, gaada jalan lain biar gakeliatan bopung kecuali masang tampang sok cool.

yup, I think that's all. pesen gue, nasi goreng satu sedeng... eh, bukan. pesen gue, jangan takut ujan. ujan itu cuma air bro. kalo kalian takut sama air, berarti kalian gausah mandi aja sekalian... yak, segini dulu. buat apa ngepost panjang-panjang kalo gaada yang baca -_-

Sekian~

Jumat, 11 Januari 2013

'Sup? First Post Yeah!


yeah, 'sup? ini blog baru gue, yang lama kayaknya gagal. dan gue lebih memilih untuk bikin blog baru daripada ngebetulin blog gue yang lama

. . . .eh, wat? *ketiduran*

oh yeah, I'm back to basic. gue mulai ngeblog dari awal. entahlah, tapi gue rasa punya blog itu keren, walaupun gue gatau mau ngepost apa di blog ini. absurd things? maybe... fanfics? I think yes... doodles? hell yeah why not?

and... no widgets? yes, I'm tired of that shit. gue gamau lagi pake widget yang aneh-aneh. bisa mengganggu size blog gue nantinya. gue aja udah berat, masa blog gue berat juga? :/

dan, tentang judul blog.. why "My Die-Arrry"??? I don't know. fyi, you supposed to read it as "My Diary"... *obvious* because I think I'll post my daily life. which life? I don't know it either, I have no life. the internet has taken my soul *dafuq?*

yup, it all ends here. thanks for watching.. I mean, reading. yeah whatever... I wonder how many visitors will visit this blog. Haters gonna hate, Visitors gonna visit~

see ya around, and be careful around internet fellas. It's quite creepy out there, haha!